24 Juli 2011

Sebuah Impian Menjadi Penulis


            Semua orang di dunia, pasti mempunyai impian hidupnya masing-masing. Begitupun aku, sang pemimpi yang masih berharap mimpi itu menjadi nyata. Beraneka macam mimpi tiap orang. Tentunya inti dari semua impian orang itu sama, yakni ingin menjadi orang yang sukses dan bahagia. Yang membedakannya adalah jalan yang ditempuh untuk menuju kesuksesan itu. Aku pun memilih untuk bermimpi menjadi seorang penulis. Kini, aku berusaha untuk menjadi penulis yang profesional. Selama ini aku terlalu sering menulis untuk diriku sendiri. Aku harus menyalurkan bakat ini.
            Kebiasaanku dari SD hingga kini, sering menumpahkan isi hatiku pada buku diary, kini berkembang menjadi sebuah bakat yang setiap hari terus terasah. Aku telah terbiasa mencurahkan semua isi hatiku dan mengabadikan setiap moment hidupku dengan tarian lincah pena di atas selembar kertas harum diaryku. Jika dikumpulkan, mungkin sudah bertumpuk-tumpuk jumlah kertas itu. Berbagai jenis puisi, cerpen berdasarkan pengalaman hidupku dan semua curhatanku selalu menghiasi lemari belajarku. Tiada hari tanpa menulis. Walau satu kalimat pun, tak boleh ada yang terlewatkan. Rupanya aku semakin keasyikan menikmati dunia pena ini. Kini aku sering mengikuti berbagai perlombaan, untuk mencari pengalaman dan mengasah kemampuan menulisku. Apa salahnya mencoba? Menang atau kalah itu sudah hal biasa. Semakin banyak mencoba, semakin banyak pengalaman yang didapatkan. Tentunya semakin besar peluang supaya bisa sukses dalam menggapai mimpi.
            Aku tak tahan untuk memendam mimpi ini terlalu lama. Aku tak boleh terus menerus dibelenggu oleh mimpi indah yang tak pernah jadi nyata. Inilah saatnya meraih mimpi. Aku harus menunjukkan pada dunia, kalau aku bisa! Aku harus tunjukkan pada semua orang, bahwa aku punya bakat dalam bidang ini. Aku ingin impianku segera menjadi nyata, dan membahagiakan orang-orang disekitarku karena bangga dengan kesuksesanku. Inilah mimpiku, seperti orang-orang lainnya. Bermimpi itu tak pernah salah. Karena hidup tanpa mimpi bagai burung tanpa sayap. Teruslah bermimpi dan gapailah mimpi itu!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar