05 Desember 2010

Jilbab Gaul, Bolehkah?

Zaman sekarang ini, jilbab yang dipakai oleh wanita sudah mulai banyak jenisnya. Bagaimanapun model dan bentuknya boleh digunakan, asalkan tidak melanggar syariat.


Dari pada sama sekali terbuka, jilbab gaul itu sudah lebih lumayan. Benarkan ?

Minimal sudah ada niat untuk berjilbab meski mungkin masih bisa disempurnakan lagi. Dan pada hakikatnya niat itu yang paling penting sebelum bertindak.

Jadi barangkali ada sebagian kalangan yang melecehkan wanita yang pakai jilbab tapi masih belum memenuhi syarat. Menurut hemat kami, setiap orang pastilah membutuhkan proses untuk sampai kepada taraf sempurna. Termasuk dalam hal berpakaian Islami yang ideal.

Sebab proses perubahan dari busana kantoran yang cenderung tampil seksi, terlihat betis, lekuk tubuh dan seronok menjadi pakai jilbab dan menutup aurat bukanlah hal yang terlalu mudah dilakukan oleh setiap orang. Paling tidak, seseorang butuh niat kuat untuk itu. Padahal, yang namanya penampilan bagi seorang wanita adalah hal yang sangat mutlak pentingnya.

Maka tidak ada salahnya kita beri kesempatan kepada para wanita untuk melakukan proses perubahan secara perlahan namun pasti dalam urusan pakaiannya. Sampai pada titik dimana kesadaran itu datang dengan penuh dan jilbabnya sempurna. Tertutp rapat, tidak membentuk lekuk tubuh, tidak tipis transparan, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tentu saja tidak mengundang syahwat dengan penampilan dan aroma mencolok. Dan yang penting, tidak melenggak lenggok seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW tentang penghuni neraka.

Setiap kita butuh proses. Dan proses itu adalah sebuah pergerakan dari jahiliyah kepada Islam. Berbahagialah mereka yang terus berjalan bersama proses itu. Dan alangkah sedihnya melihat mereka yang berhenti di tengah jalan, mandek dan mogok dalam proses itu.

Hadaanallahu Wa Iyyakum Ajma`in, Wallahu A`lam Bish-shawab,

Wassalamu `Alaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh.



2 komentar:

  1. setahu saya 90% yang sering disebut baju muslim,baju muslimah,jilbab dan sebagainya yang ada di Indonesia itu adalah baju melayu atau busana khas bangsa melayu (malay)...karena jangankan bentuk,meskipun tidak ketat sekalipun, bila kain yang digunakan warna warni atau bahkan bermotif apalagi ditambah lipstik dan sebagainya,untuk dibeberapa tempat di timur tengah hal tersebut di identikkan sebagai tampilan pelacur atau wanita murahan...masalahnya kemudian, dengan akar budaya Indonesia yang bagaimanapun caranya tak mungkin hilang itu, siapkah para perempuan di Indonesia keluar rumah dengan tanpa kecantikannya sama sekali sebagai bentuk dari tampilan islami yang ideal itu? bahkan di arab saudi pun perempuan Indonesia masih menampilkan dirinya seperti di rumah sendiri...

    BalasHapus
  2. setuju dengan pendapat diatas kriteria jilbab adalah pertama kainnya tidak tipis, tidak berwarna warni, tidak menerupai pakain orang non muslim, tidak membentuk atw menampakkan lekuk tubuh

    BalasHapus